Searching...
Friday, April 18, 2014

Tumbuhan Pelargonium sidoides (Geranium), Solusi Terbaru Mengatasi HIV-AIDS



Salam Lestari

Kalian mengenal tumbuhan Pelargonium?  Mungkin tumbuhan yang satu ini terdengar begitu asing di telinga. Pelargonium merupakan genus dari tanaman berbunga yang umumnya di kenal dengan nama geranium. Tumbuhan ini banyak digunakan sebagai tanaman hias, industri parfum karena mempunyai aroma yang wangi, bahkan tanaman ini dijadikan sebagai obat pengusir nyamuk.
 
Pelargonium sp.

Salah satu tumbuhan pelargonium yang saat ini tengah menjadi sorotan dunia yaitu berasal dari spesies Pelargonium sidoides. Baru-baru ini sebuah penelitian di Helmholtz Zentrum Muenchen-German Research Centre for Environmental Health mempublikasikan hasil penemuan mereka yang menyatakan bahwa ekstrak dari tumbuhan Pelargonium sidoides dapat menonaktifkan Human Immunodeficiency virus tipe 1 atau yang lebih kita kenal dengan sebutan HIV-1. Bagi yang belum tahu, HIV-1 merupakan salah satu virus yang bertanggung jawab dalam penyakit AIDS, selain itu ada juga HIV-2 yang menyebabkan HIV-AIDS.

Ekstrak Pelargonium sidoides digunakan mengatasi HIV-AIDS

Para ilmuwan dari Helmholtz Zentrum München menunjukkan bahwa ekstrak yang diambil pada bagian akar tanaman Pelargonium sidoides (PS) mengandung senyawa yang menyerang HIV - 1 dan mencegah virus bereplikasi. Tim yang dipelopori oleh Dr. Markus Helfer dan Prof. Dr. Ruth Brack-Werner dari institut virologi dan Prof Dr Philippe Schmitt-Koplin dari unit penelitian Analitikal Biogeokimia melakukan penyelidikan mendalam mengenai efek ekstrak Pelargonium sidoides terhadap HIV-1. Dari penyelidikan tersebut didapatkan hasil yang menunjukkan bahwa ekstrak dari tumbuhan Pelargonium sidoides ini melindungi darah dan sel-sel kekebalan tubuh dari HIV-1 dan secara efektif ekstrak dari Pelargonium sidoides (PS) mampu dalam mencegah virus menyerang sel-sel dalam tubuh.  Analisis kimia menunjukkan bahwa efek anti-HIV-1 dari ekstrak PS disebabkan karena adanya kandungan polifenol. Polifenol yang diisolasi dari ekstrak PS ini mampu dalam mempertahankan tubuh dari HIV-1. 


Saat ini beberapa uji klinis terhadap ekstrak tumbuhan Pelargonium  sidoides (PS) telah dilakukan. Di Jerman sendiri, ekstrak PS di ijinkan sebagai obat herbal  untuk mengurangi bronkitis akut. Brack-Werner yang merupakan ketua tim dalam penelitian ini mengatakan bahwa  eksktrak PS  sangat menjanjikan untuk pengembangan pertama phytomedicine (pengobatan yang berasal dari tumbuhan) terhadap HIV-1. Menurutnya, ekstrak PS mempunyai cara yang berbeda dalam melawan HIV-1, tidak seperti obat anti-HIV-1 yang lain dalam penggunaan klinis.  Selain itu juga keunggulan dari ekstrak ini yaitu mudah untuk diproduksi dan tidak membutuhkan pendingin. Saat ini, ia bersama timnya tengah melakukan pengujian mengenai keamanan ekstrak ini untuk di ujicobakan terhadap manusia.


Penderita HIV-AIDS  menurut organisasi kesehatan dunia (WHO) saat ini tercatat mencapai kurang lebih 35 juta orang dan mayoritas disebabkan karena HIV-1. Kasus HIV-AIDS di Indonesia sendiri, menurut Ditjen PP & PL Kemenkes RI berdasarkan laporan di  tahun 2013 telah mencapai 34.645 kasus. HIV-AIDS merupakan penyebab kematian utama di dunia.


Sumber: Helmholtz Zentrum Muenchen - German Research Centre for Environmental Health

0 comments:

Post a Comment

 
Back to top!