Searching...
Saturday, April 19, 2014

FUNGI (JAMUR)

Siapa yang tidak kenal dengan jamur??? Organisme yang satu ini bisa kita temukan di lingkungan sekitar terutama pada daerah yang lembab karena pada kondisi itulah jamur dapat tumbuh. Tapi bagaimana jika daerah tersebut mengering?? Apakah jamur tetap dapat tumbuh?? Jawabannya adalah Ya… Pada daerah yang mengering jamur akan menjalani masa istirahat atau menghasilkan spora. Nah…artikel yang saya tulis kali ini akan membahas tentang jamur. Untuk lebih jelasnya simak penjelasan saya berikut ini. 
 
Ciri-Ciri Jamur
  1. Jamur merupakan organisme uniseluler (bersel satu) maupun multiseluler (bersel banyak). Contoh untuk jamur uniseluler dapat di jumpai pada khamir sedangkan jamur multiseluler yaitu pada jamuur kayu, merang, dll. 
  2. Tubuhnya tersusun dari komponen dasar yang dsebut hifa yang merupakan struktur menyerupai benang yang tersusun dari dinding berbentuk pipa. Hifa ini akan membentuk jaringan yang disebut miselium. 
  3. Dinding selnya tidak tersusun atas selulosa melainkan karbohidrat kompelks. 
  4. Bersifat heterotrof, artinya organisme ini tidak dapat membuat makanannya sendiri melainkan memperoleh makanannya dari inangnya.
  5.  Habitat umum jamur yaitu di darat dan tempat yang lembab. 
  6. Dapat berkembang biak baik secara vegetative (dengan spora) dan generatif (konjugasi)
Cara Memperoleh Makanan
Seperti yang telah saya jelaskan di atas mengenai ciri-ciri jamur dimana salah satu ciri organisme ini yaitu bersifat heterotrof, artinya tidak seperti halnya pada tumbuhan yang mampu untuk memproduksi makanannya sendiri, pada jamur justru organisme ini memperoleh makanannya dengan cara menyerap zat organic organisme lain di lingkungannya. Namun berbeda dengan organisme lain, jamur tidak memangsa dan mencerna makanan. Dalam memperoleh makanannya jamur menyerap zat organic melalui hifa dan miselium kemudian zat tersebut akan disimpan dalam bentuk glikogen.
Sebagai mahluk heterotrof, jamur dapat bersifat parasite obligat, parasite fakultatif, atau saprofit.
  1. Parasit Obligat merupakan sifat jamur yang hanya dapat hidup pada inangnya, sedangkan jika di luar inangnya maka jamur tidak dapat hidup. Contoh: Pneumonia carinii
  2. Parasit Fakultatif, maksudnya adalah jamur akan menjadi parasite jika ia mendapatkan inang yang sesuai tapi jika jamur tidak mendapatkan inang yang sesuai maka jamur akan bersifat saprofit. 
  3. Saprofit, dimana jamur hanya akan menyerap zat organic dari organisme yang sudah mati.
Habitat Jamur
Kebanyakan jamur hidup di darat, namun beberapa jamur dapat hidup di air bersama dengan organisme air lainnya. Jamur yang dapat hidup di air biasanya bersifat parasit atau saprofit dan kebanyakan dari kelas Oomycetes.

Reproduksi Jamur
Jamur dapat bereproduksi secara aseksual dan seksual
  1. Aseksual, jamur akan menghasilkan spora. Pada kondisi habitat yang sesuai, jamur akan memperbanyak diri dengan memproduksi sejumlah besar spora aseksual. Spora aseksual dapat terbawa air atau angin. Bila mendapatkan tempat yang cocok, maka spora akan berkecambah dan tumbuh menjadi jamur dewasa.  
  2. Seksual, reproduksi  secara  seksual  pada  jamur  melalui  kontak antara gametangium  dan konjugasi yang akan mengakibatkan terjadinya singami, yaitu persatuan  sel  dari  dua  individu.
Klasifikasi Jamur
Kingdom fungi dibagi menjadi enam divisi yang berbeda dalam hal struktur hifa dan struktur penghasil spora, yaitu sbb :
  1. Myxomycotina (jamur lendir), merupakan jamur yang paling sederhana yang mempunyai 2 fase hidup, yaitu: fase vegetatif (fase lendir) dan fase tubuh buah. Contoh spesies : Physarum polycephalum.
  2. Oomycotina, jamur yang termasuk ke dalam kelas ini umumnya memiliki tubuh terdiri atas benang/hifa tidak bersekat, bercabang-cabang dan mengandung banyak inti. Contoh spesies : Saprolegnia sp. : hidup saprofit pada bangkai ikan, serangga darat maupun serangga air. Phytophthora infestans: penyebab penyakit busuk pada kentang. 
  3. Zygomycotina, kebanyakan jamur kelas zygomycotina  berhabitat di darat, di tanah yang lembab atau sisa organisme mati. Hifanya  bercabang  banyak  tidak  bersekat  saat  masih  muda  dan  bersekat setelah menjadi tua. Contoh untuk jamur kelas ini yaitu Rhizopus oryzae yang sering digunakan dalam pembuatan tempe.
  4. Ascomycotina, Tubuhnya terdiri atas benang-benang yang bersekat atau ada yang unisel. jamur ini bersifat saprofit di dalam tanah atau hipogean, lalu ada yang hidup di kotoran ternak yang dikenal dengan istilah koprofil namun ada juga yang hidup sebagai parasit pada tumbuhan. Contoh: Saccaharomyces cerevisiae dan S. ovale untuk membuat tape, Penicillium notatum dan P. chryzogenum penghasil antibiotik penisilin  
  5. Basidiomycotina, jamur ini mencakup sebagian besar spesies makroskopis (dapat dilihat dengan mata telanjang) dan amat mencolok. Jamur ini sering dijumpai di lingkungan sekitar dan di hutan-hutan. Contoh: Volvariella volvacea jamur merang, Auricularia polytrica jamur kuping. 
  6. Deuteromycotina, disebut jamur tidak sempurna (fungi imperfecti) karena belum diketahui tingkat seksualnya. Perkembangbiakan secara vegetatif dengan menggunakan konidium, sedang alat pembiakan generatifnya (askus atau basidium) belum atau tidak dikenal. Contoh klasik ialah Monilia sitophila, jamur ini masuk Deuteromycotina. Contoh: Sclerotium rolfsii parasit pada bawang merah, Helminthosprium oryzae parasit pada padi.  
Peranan Jamur Pada Kehidupan
Berikut beberapa contoh peranan jamur pada kehidupan.
  1. Aspergillus oryzae, merombak zat pati dalam pembuatan minuman beralkohol.
  2. Penicilium notatum, penghasil zat antibiotic 
  3. Saccharomyces cerevisiae, berguna dalam pembuatan roti dan alcohol. 
  4. Pleurotes, jamur kayu yang hidup pada kayu atau substrat yang mengandung banyak lignin dan selulosa. Jamur ini dapat di makan. 
  5. Tinea versicolor, penyebab penyakit panu  
  6. Monilia sitophyla, jamur yang digunakan dalam pembuatan oncom
  7. Penicillium expansum, penyebab buah apel membusuk di tempat penyimpanan
 
 

0 comments:

Post a Comment

 
Back to top!