Salam lestari....
Kali ini saya akan berbagi informasi mengenai Bryophytha atau yang lebih dikenal dengan nama tumbuhan lumut. Nah untuk lebih jelasnya, Yukkk mari simak penjelasan saya berikut ini.
Kali ini saya akan berbagi informasi mengenai Bryophytha atau yang lebih dikenal dengan nama tumbuhan lumut. Nah untuk lebih jelasnya, Yukkk mari simak penjelasan saya berikut ini.
Tumbuhan Lumut
(Bryophyta) merupakan tumbuhan yang relatif kecil, dimana tubuhnya hanya beberapa
milimeter saja, bahkan ada yang tingginya hanya beberapa milimeter saja. Hampir
semua jenis tumbuhan lumut sudah merupakan tumbuhan darat (terrestrial),
walaupun kebanyakan dari tumbuhan ini masih menyukai tempat - tempat yang
basah.
Tumbuhan
lumut adalah golongan tumbuhan tingkat rendah yang filogenetiknya lebih tinggi
daripada golongan algae karena dalam susunan tubuhnya sudah ada penyesuaian
diri terhadap lingkungan hidup di darat, gametangium dan sporangiumnya
multiseluler, dan dalam perkembangan sporofitnya sudah membentuk embrio.
Dalam siklus
hidup yang normal pada tumbuhan lumut, generasi haploid ( gametofit ) dan generasi diploid
(sporofit) bergiliran secara teratur. Penyimpangan dari siklus hidup yang
normal dapat mengakibatkan peristiwa apogami dan apospori. Sporofit yang
terjadi karena peristiwa apogami adalah haploid, sebaliknya gametofit yang
terjadi karena peristiwa apospori adalah diploid dan menghasilkan gamet yang
diploid pula.
Siklus Hidup Tumbuhan Lumut |
Karateristik
Bryophytha
1. Sel - sel
penyusun tubuhnya telah memiliki dinding sel yang terdiri dari selulosa.
2. Daun lumut
umumnya setebal satu lapis sel, kecuali ibu tulang daun, lebih dari satu lapis
sel.
3. Pada tumbuhan
lumut hanya terdapat pertumbuhan memanjang dan tidak ada pertumbuhan membesar.
4. Rizoid tampak
seperti rambut atau benang - benang. Berfungsi sebagai akar untuk melekat pada
tempat tumbuhnya dan menyerap air serta garam - garam mineral (makanan).
5. Lumut mempunyai
klorofil sehingga sifatnya autotrof
6. Lumut tumbuh di
berbagai tempat, yang hidup pada daun-daun disebut sebagai epifit.
7. Akar dan batang
pada lumut tidak mempunyai pembuluh angkut (xilem dan floem).
8. Gerakan
spermatozoid ke arah ovum berupakan Gerak Kemotaksis, karena adanya rangsangan zat
kimia berupa lendir yang dihasilkan oleh sel telur.
9. Jika kedua
gametangia terdapat dalam satu individu disebut berumah satu (Monoesius). Jika
terpisah pada dua individu disebut berumah dua (Dioesius).
10. Pada tumbuhan
lumut terdapat Gametangia (alat-alat kelamin) yaitu:
a) Alat kelamin jantan disebut Anteridium yang
menghasilkan Spermtozoid
menghasilkan Spermtozoid
b) alat kelamin betina disebut Arkegonium yang menghasilkan
Ovum
Habitat Bryophyta
Lumut ditemukan
terutama di area sedikit cahaya / ringan dan lembab. Lumut umum di area
berpohon-pohon dan di tepi arus. Lumut juga ditemukan di batu, jalan di kota
besar. Beberapa bentuk mempunyai menyesuaikan diri dengan kondisi-kondisi
ditemukannya. Beberapa jenis dengan air, seperti Fontinalis antipyretica,
dan Sphagnum tinggal / menghuni rawa.
Klasifikasi
Lumut
Pembagian
klasifikasiBryophyta yang pertama menurut Eichler (1883) didasarkan atas
perbedaan bentuk susunan tubuhnya dan perkembangan gametangium serta
sporogoniumnya, dibagi menjadi dua kelas yaitu Hepaticae dan Musci. Dalam
perkembangan klasifikasi selanjutnya ternyata bangsa Anthocerotales (anggota
dari kelas Hepaticae) menurut Howe (1899) mempunyai struktur gametofit dan
sporogonium yang berlainan hingga kemudian dikelompokkan dalam kelas tersendiri
yaitu Anthocerotae, maka pembagian Bryophyta menjadi Hepaticae, Anthocerotae,
dan Musci. Berhubung nama-nama takson tersebut di atas
belum sesuai dengan peraturan dalam Kode Internasional Tatanama Tumbuhan maka
Rothmaler (1951) dan juga Proskauer (1957) mengganti nama takson tersebut
menjadi Hepaticopsida, Anthocerotopsida, dan Bryopsida.
Contoh Gambar jenis-jenis Bryophyta
Sekian dulu informasi saya mengenai tumbuhan ini, jika masih ada yang perlu di tanyakan silahkan untuk berkomentar di blog ini, akhir kata...
Salam Konservasi....
Salam Konservasi....
0 comments:
Post a Comment