Searching...
Sunday, April 13, 2014

Tumbuhan Lumut (Bryophyta)

Salam lestari....
Kali ini saya akan berbagi informasi mengenai Bryophytha atau yang lebih dikenal dengan nama tumbuhan lumut. Nah untuk lebih jelasnya, Yukkk mari simak penjelasan saya berikut ini.
Tumbuhan Lumut (Bryophyta) merupakan tumbuhan yang relatif kecil, dimana tubuhnya hanya beberapa milimeter saja, bahkan ada yang tingginya hanya beberapa milimeter saja. Hampir semua jenis tumbuhan lumut sudah merupakan tumbuhan darat (terrestrial), walaupun kebanyakan dari tumbuhan ini masih menyukai tempat - tempat yang basah.
Tumbuhan lumut adalah golongan tumbuhan tingkat rendah yang filogenetiknya lebih tinggi daripada golongan algae karena dalam susunan tubuhnya sudah ada penyesuaian diri terhadap lingkungan hidup di darat, gametangium dan sporangiumnya multiseluler, dan dalam perkembangan sporofitnya sudah membentuk embrio.
Dalam siklus hidup yang normal pada tumbuhan lumut, generasi haploid ( gametofit ) dan generasi diploid (sporofit) bergiliran secara teratur. Penyimpangan dari siklus hidup yang normal dapat mengakibatkan peristiwa apogami dan apospori. Sporofit yang terjadi karena peristiwa apogami adalah haploid, sebaliknya gametofit yang terjadi karena peristiwa apospori adalah diploid dan menghasilkan gamet yang diploid pula.

Siklus Hidup Tumbuhan Lumut
Karateristik Bryophytha
1. Sel - sel penyusun tubuhnya telah memiliki dinding sel yang terdiri dari selulosa.
2. Daun lumut umumnya setebal satu lapis sel, kecuali ibu tulang daun, lebih dari satu lapis sel.
3. Pada tumbuhan lumut hanya terdapat pertumbuhan memanjang dan tidak ada pertumbuhan membesar.
4. Rizoid tampak seperti rambut atau benang - benang. Berfungsi sebagai akar untuk melekat pada tempat tumbuhnya dan menyerap air serta garam - garam mineral (makanan).
5. Lumut mempunyai klorofil sehingga sifatnya autotrof
6. Lumut tumbuh di berbagai tempat, yang hidup pada daun-daun disebut sebagai epifit.
7. Akar dan batang pada lumut tidak mempunyai pembuluh angkut (xilem dan floem).
8. Gerakan spermatozoid ke arah ovum berupakan Gerak Kemotaksis, karena adanya rangsangan zat kimia berupa lendir yang dihasilkan oleh sel telur.
9. Jika kedua gametangia terdapat dalam satu individu disebut berumah satu (Monoesius). Jika terpisah pada dua individu disebut berumah dua (Dioesius).
10. Pada tumbuhan lumut terdapat Gametangia (alat-alat kelamin) yaitu:
a) Alat kelamin jantan disebut Anteridium yang
menghasilkan Spermtozoid
b) alat kelamin betina disebut Arkegonium yang menghasilkan Ovum

Habitat Bryophyta
Lumut ditemukan terutama di area sedikit cahaya / ringan dan lembab. Lumut umum di area berpohon-pohon dan di tepi arus. Lumut juga ditemukan di batu, jalan di kota besar. Beberapa bentuk mempunyai menyesuaikan diri dengan kondisi-kondisi ditemukannya. Beberapa jenis dengan air, seperti Fontinalis antipyretica, dan Sphagnum tinggal / menghuni rawa.

Klasifikasi Lumut
Pembagian klasifikasiBryophyta yang pertama menurut Eichler (1883) didasarkan atas perbedaan bentuk susunan tubuhnya dan perkembangan gametangium serta sporogoniumnya, dibagi menjadi dua kelas yaitu Hepaticae dan Musci. Dalam perkembangan klasifikasi selanjutnya ternyata bangsa Anthocerotales (anggota dari kelas Hepaticae) menurut Howe (1899) mempunyai struktur gametofit dan sporogonium yang berlainan hingga kemudian dikelompokkan dalam kelas tersendiri yaitu Anthocerotae, maka pembagian Bryophyta menjadi Hepaticae, Anthocerotae, dan Musci. Berhubung nama-nama takson tersebut di atas belum sesuai dengan peraturan dalam Kode Internasional Tatanama Tumbuhan maka Rothmaler (1951) dan juga Proskauer (1957) mengganti nama takson tersebut menjadi Hepaticopsida, Anthocerotopsida, dan Bryopsida.
Contoh Gambar jenis-jenis Bryophyta
Sekian dulu informasi saya mengenai tumbuhan ini, jika masih ada yang perlu di tanyakan silahkan untuk berkomentar di blog ini, akhir kata...
Salam Konservasi....

0 comments:

Post a Comment

 
Back to top!