Salam Lestari..
Pernahkan anda membayangkan berenang ditemani oleh puluhan bahkan ratusan ekor
ubur-ubur? Pasti anda akan menjawab “Tidak pernah”. Ya, seperti yang kita
ketahui bersama bahwa ubur-ubur memiliki sengatan yang jika tersentuh badan
dapat membuat badan kita menjadi perih dan gatal. Bahkan di beberapa kasus,
sengatan ubur-ubur dapat mematikan manusia. Namun, pengalaman anda akan menjadi
berbeda jika anda berkunjung ke pulau indah nan unik yang satu ini, Pulau
Kakaban. Untuk itu, postingan saya berikut ini akan membahas mengenai objek
wisata pulau kakaban. Simak baik-baik ya…
Bagi anda yang sangat menyukai diving dan snorkling,
maka pulau kakaban wajib untuk masuk ke daftar liburan anda. Terletak di Kabupaten
Berau, Provinsi Kalimantan Timur, Pulau Kakaban merupakan salah satu pulau yang
termasuk ke dalam kelompok Kepulauan Derawan yang menyimpan keunikan
tersendiri. Hal yang membuat unik dari pulau tak berpenghuni ini adalah adanya
sebuah danau purba berair payau dengan biota-biota endemik di dalamnya yang
telah melakukan serangkaian evolusi (perubahan) selama kurang lebih ribuan
tahun lalu akibat terjadinya proses pengangkatan atol ketika pulau ini
terbentuk dengan melalui proses kimia, fisika, dan biologi yang rumit. Adapun
Biota-biota endemik yang menghuni Danau Kakaban antara lain: berbagai spesies ubur-ubur yang telah
kehilangan kemampuan menyengatnya, alga, anemon, ketimu laut (teripang), spons,
kepiting, beragam jenis ikan, dank lain sebagainya.
Danau yang menjadi rumah bagi jutaan ubur-ubur dan biota endemik lainnya |
Ubur-ubur terbalik (Cassiopea ornata) |
Tercatat terdapat empat jenis ubur-ubur yang berada di danau
kakaban, antara lain: Mastigias papua
(ubur-ubur totol), Tripedalia cytopora,
Aurelia aurita (ubur-ubur bulan) dan Cassiopea ornata (ubur-ubur terbalik). Mastigias papua merupakan
spesies yang paling banyak dari ketiga spesies ubur-ubur lainnya, sedangkan
Cassiopea ornata merupakan spesies ubur-ubur yang paling unik karena berenang
dengan posisi terbalik, posisi tentakel berada diatas. Menurut para peneliti
yang telah banyak melakukan penelitian di Danau Kakaban tersebut,menyimpulkan
bahwa fenomena yang terjadi pada spesies Cassiopea ornata merupakan bentuk
adaptasi ubur-ubur tersebut dalam bertahan hidup di danau yang terisolasi.
Cassiopea ornata melakukan simbiosis dengan alga untuk mendapatkan makanan dan
menempatkan alga tersebut pada bagian tentakelnya. Berenang dengan posisi
terbalik (tentakel menghadap ke atas) dimaksudkan agar alga mendapatkan cahaya
matahari agar proses fotoisntesis dapat terjadi. Hasil dari evolusi pun terjadi
pada spesies Mastigias papua, dimana ubur-ubur totol ini tidak lagi memiliki
totol di tubunya dan ukuran alat penyengatnya pun menjadi kecil dan kehilangan
fungsinya. Nah, menurut para peneliti, hilangnya kemampuan menyengat ini
dikarenakan tidak adanya predator yang memangsa ubur-ubur ini di danau endemik
tersebut. Selain itu juga anemon yang menghuni Danau Kakaban berwarna putih
karena tidak lagi melakukan simbiosis dengan alga. HEMMMM…UNIK BUKAN???.
Hasil evolusi ribuan tahun membuat ubur-ubur di danau kakaban kehilangan kemampuan menyengatnya |
Diving ataupun bersnokling di pulau ini pastinya akan menjadi
pengalaman anda yang tak terlupakan. Berada di sana, anda akan menyelami sebuah
danau purba yang menyimpan misteri sebuah evolusi. Terlebih lagi, danau air
payau jenis ini hanya ada di Indonesia dan hanya ada dua di dunia yaitu Danau
Kakaban dan Jellyfish lake di Palau, Micronesia di kawasan tenggara Laut
Pasifik.
Untuk akses menuju pulau kakaban, anda bisa melalui Derawan,
Sangalaki, ataupun Maratua dengan menaiki speed boat yang berkapasitas 15
orang. Dibutuhkan waktu sekitar 45 menit dari Derawan, 20 menit dari Sangalaki,
dan 30 menit dari Maratua dengan biaya sewa speedboat sebesar Rp. 500.000-
1.000.000. Setelah sesampainya di sana,
akan ada dermaga kayu terbentang panjang yang tampak kontras dengan birunya
laut untuk menyambut anda. Anda juga harus menaiki anak tangga yang
disekitarnya terdapat pepohanan hijau berupa hutan mangrove, pohon bakau, dan
pohon tropis lainnya serta kicauan burung yang akan menemani anda dalam
perjalanan menuju danau endemik tersebut. Benar-benar
akan menjadi pengalaman yang tak terlupakan….
Ingatlah untuk selalu mencintai keindahan alam di negeri
sendiri dan berpartisipasi dalam menjaga kelestarian serta kebersihan disetiap
objek wisata yang anda kunjungi dengan tidak membuang sampah disembarang tempat
dan tidak menganggu bahkan merusak biota
yang ada di dalamnya.
Sekian dulu postingan saya mengenai objek wisata
unik Pulau Kakaban. Akhir kata…Salam Konservasi
Mantap mas
ReplyDelete