Salam Lestari dan Salam Konservasi
Keluarga Orchidaceae
atau anggrek anggrekan merupakan keluarga dengan jumlah spesies terbesar di
dunia tumbuhan. Tumbuhan ini kebanyakan tumbuh di daerah tropis. Setidaknya
telah ada 30.000 spesies yang dikenal di dunia dan telah memiliki nama, namun
tidak sedikit juga yang hingga kini belum di identifikasi dan memiliki nama. Banyaknya
spesies tumbuhan yang belum memiliki nama dikarenakan penamaan akan suatu
spesies merupakan proses yang panjang dan hal ini dapat memakan waktu
bertahun-tahun untuk secara resmi memberikan nama pada spesies tersebut. Hal ini juga terjadi pada spesies
anggrek baru yang ditemukan di daerah Panama sekitar delapan tahun yang lalu
oleh keluarga peneliti.
Lophiaris silverarum yang berasal dari genus Lophiaris
merupakan spesies anggrek baru yang ditemukan di Panama sekitar delapan tahun
yang lalu. Kati Silvera,seorang pasca doctoral di Universitas California
beserta ayahya yang merupakan pebisnis bunga anggrek di Panama yang telah
berjasa dalam menemukan spesies anggrek baru tersebut. Spesies anggrek tersebut
tanpa sengaja ditemukan ketika mereka sedang berjalan di pengunungan di daerah
Panama. Dikarenakan tidak dapat di identifikasi, mereka berdua melaporkan ke
Jerman Carnevali yang merupakan otoritas anggrek se-dunia. Ternyata anggrek
yang ditemukan oleh Kati Silvera dan ayahnya ini belum memiliki nama dan sangat
jarang ditemukan.
“Anggrek merupakan kelompok taksonomi yang sulit dan
membingungkan,”kata Silvera yang bergabung dengan lab Norman
Ellstrand, seorang profesor genetika di UC Riverside, pada tahun 2011.”Orang-orang yang
mengkhususkan diri dalam
meneliti anggrek biasanya menghabiskan waktu bertahun tahun dalam penamaan spesies berdasarkan DNA dan
morfologi . Kadang-kadang tanaman dapat terlihat sama secara morfologis,
tapi spesies tersebut memiliki DNA yang sangat
berbeda. Hal-hal inilah yang membuat
penamaan spesies sangat sulit”.
Penamaan spesies Lophiaris silverarum sendiri baru diberikan
di tahun ini melalui proses yang sangat panjang, dimana para peneliti harus
mempelajari struktur anatomi tumbuhan dan menentukan sistem biokimianya untuk
mengetahui spesies ini belum atau sudah dideskripsikan. Nama spesies silverarum
diberikan sebagai penghargaan kepada Kati Silvera dan ayahnya yang telah
menemukan spesies anggrek ini.
Saat ini, spesies Lophiaris silverarum diketahui hanya
tumbuh di daerah Panama. Belum diketahui secara pasti apakah anggrek ini tumbuh
di daerah yang lain di Amerika Tengah. Bunga Lophiaris silverarum umumnya hanya
mekar pada bulan November saja selama satu bulan. Untuk saat ini spesies
tersebut belum di komersilkan mengingat tumbuhan anggrek ini merupakan spesies
yang langka dan reproduksinya sangat lambat. Namun Kati bersama ayahnya sedang
berusaha untuk mengembangkan anggrek ini agar bisa dikomersilkan. “Kami sedang
dalam proses menyebarkan spesies in vitro di Panama untuk tujuan komersial,” kata Silvera. “Ayah saya,
Gaspar Silvera, adalah pemilik dari sebuah perusahaan kecil anggrek di Panama
yang mengkhususkan diri dalam menyebarkan spesies anggrek asli tapi karena L.
silverarum tumbuh lambat , mengambil sekitar empat tahun untuk mereproduksi in
vitro , dari benih sampai mekar pertama, akan memakan waktu bertahun-tahun sebelum tersedia
untuk umum di Panama, dan kemudian dibuat tersedia secara komersial di luar
Panama.
Menurut
para peneliti tumbuhan, setidaknya ada sekitar 1.100 spesies anggrek di Panama
yang telah ditemukan sementara di AS ada sekitar 200 spesies. Keberagaman
anggrek sangat bagus di tropis. Namun sayangnya habitatnya mudah untuk di rusak
sehingga banyak spesies anggrek yang hilang dan belum diidentifikasi.
0 comments:
Post a Comment